Knalpot standar cukup dibobok dan setting ulang sekatnya |
Jakarta - Meski sudah berkapasitas 124,7 cc, masih banyak pemilik Honda CS1 yang kurang puas dengan tarikan awalnya, “Makanya, ada yang upgrade pengapian, knalpot dan lainnya demi mengejar atau sekadar tambah akselerasi,” ucap Wahyudin, pemilik Honda CS1.
Untuk memungkinkan hal itu, perlu adanya penambahan part tertentu sebagai pendukung agar tenaga mesin tak terbuang percuma. Nah, kalau Anda penasaran, kami membeberkan hasil pencarian dari beberapa bengkel yang biasa kasih pakohnak alias paket korek harian enak buat mesin si CS1 ini.
Menurut Hendry pemilik bengkel Triwarna Speed (TS), pakhonak bisa jadi solusi nyembuhin penyakit Honda CS1 di putaran bawah yang kurang greng. “Karbu standar kadang suka lemot merespon putaran grip gas, makanya mesti diganti tipe racing berikut CDI non-limit dan knalpot aftermarket,” katanya.
Untuk otak pengapian, TS lebih pilih CDI BRT tipe dualband, yang punya kelebihan putaran mesin bisa tembus di atas 13 ribu rpm dalam keadaan gigi netral. Proses porting polish tetap ada dan ditambahkan karbu PE 28 dan bobok knalpot.
“Hasilnya, ruang bakar jadi lebih padat. Setelah selesai, pemilik besutan mesti mencoba dan mengoreksi bagian kekurangannya agar sesuai kapasitas yang ada,” ungkap pria yang buka bengkel di kawasan Kelapa Dua, Depok.
Lainnya, ada juga bengkel di Jl. Lapangan Bola No.35, Kebon Jeruk, Jakbar ini, punya kategori pilihan yang biasa diminta para speedgoers. Syaratnya, pakhonak yang tersedia kudu mengganti di beberapa titik jika mau oke besutan Anda.
Pilihan koil juga bisa jadi alternatif lain (kiri). Karbu Honda NSR SP karbu sejuta umat (kanan).Biasanya karbu Honda NSR SP berventuri 28 mm, CDI hanya disetting ulang timming pengapiannya, porting polish, papas noken as, ganti klep in dan knalpot. “Koil juga penting, untuk meningkatkan lompatan bunga api di busi, bisa pakai punya motor trail Yamaha YZF 125 atau Honda CRF, agar kerja mesin lebih ringan dan maksimal. Sudah paling pas deh buat harian,” terang Ando pemilik bengkel PSC.
Beda cerita Fiki Farhan pemilik bengkel Fiki Motor (FM) yang sudah biasa menangani korekan buat Honda CS1. “Kalo buat harian jangan terlalu ekstrem beda dengan balap resmi, cukup perbaiki performa ditarikan awal saja, yang penting gak malu-maluin diajak ngacir,” kata pria yang buka bengkel di daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.
Nah, untuk mewujudkan hal itu, menurutnya ada beberapa komponen yang harus diubah. Misal mengganti jeroan karbu standar (pilot jet/main jet) dan otak pengapian pakai CDI BRT dualband atau Rextor. Apa knalpot juga diganti tipe racing Bos?
“Gak usah, knalpot cukup dibobok, bagian dalam silencer kita atur ulang posisinya agar tak terlalu banyak sekat atau saringan, sehingga gas buang lebih plong dan kita seting ulang spuyernya sampai maksimal, dari situ bisa diketahui sebatas mana CS1 ini untuk korek harian,” yakinnya.
Gak perlu heboh, kan? (motorplus.otomotifnet.com)
Untuk memungkinkan hal itu, perlu adanya penambahan part tertentu sebagai pendukung agar tenaga mesin tak terbuang percuma. Nah, kalau Anda penasaran, kami membeberkan hasil pencarian dari beberapa bengkel yang biasa kasih pakohnak alias paket korek harian enak buat mesin si CS1 ini.
Menurut Hendry pemilik bengkel Triwarna Speed (TS), pakhonak bisa jadi solusi nyembuhin penyakit Honda CS1 di putaran bawah yang kurang greng. “Karbu standar kadang suka lemot merespon putaran grip gas, makanya mesti diganti tipe racing berikut CDI non-limit dan knalpot aftermarket,” katanya.
Untuk otak pengapian, TS lebih pilih CDI BRT tipe dualband, yang punya kelebihan putaran mesin bisa tembus di atas 13 ribu rpm dalam keadaan gigi netral. Proses porting polish tetap ada dan ditambahkan karbu PE 28 dan bobok knalpot.
“Hasilnya, ruang bakar jadi lebih padat. Setelah selesai, pemilik besutan mesti mencoba dan mengoreksi bagian kekurangannya agar sesuai kapasitas yang ada,” ungkap pria yang buka bengkel di kawasan Kelapa Dua, Depok.
Lainnya, ada juga bengkel di Jl. Lapangan Bola No.35, Kebon Jeruk, Jakbar ini, punya kategori pilihan yang biasa diminta para speedgoers. Syaratnya, pakhonak yang tersedia kudu mengganti di beberapa titik jika mau oke besutan Anda.
Pilihan koil juga bisa jadi alternatif lain (kiri). Karbu Honda NSR SP karbu sejuta umat (kanan).
Beda cerita Fiki Farhan pemilik bengkel Fiki Motor (FM) yang sudah biasa menangani korekan buat Honda CS1. “Kalo buat harian jangan terlalu ekstrem beda dengan balap resmi, cukup perbaiki performa ditarikan awal saja, yang penting gak malu-maluin diajak ngacir,” kata pria yang buka bengkel di daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.
Nah, untuk mewujudkan hal itu, menurutnya ada beberapa komponen yang harus diubah. Misal mengganti jeroan karbu standar (pilot jet/main jet) dan otak pengapian pakai CDI BRT dualband atau Rextor. Apa knalpot juga diganti tipe racing Bos?
“Gak usah, knalpot cukup dibobok, bagian dalam silencer kita atur ulang posisinya agar tak terlalu banyak sekat atau saringan, sehingga gas buang lebih plong dan kita seting ulang spuyernya sampai maksimal, dari situ bisa diketahui sebatas mana CS1 ini untuk korek harian,” yakinnya.
Gak perlu heboh, kan? (motorplus.otomotifnet.com)
Daftar Paket |
PSC (021-9381-2006) |
Porting polish + jasa: Rp 350.000 |
Klep in: Rp 200.000 |
Setting CDI: Rp 100.000 |
Setting noken as: Rp 250.000 |
Karbu Honda NSR SP 28 mm: Rp 500.000 |
Koil YZF 125: Rp 1.200.000 |
Busi Iridium: Rp 100.000 |
Knalpot bobok: Rp 350.000 |
Total: Rp 3.050.000 |
TS (0816-585-1546) |
Porting Polish + jasa: Rp 350.000 |
Karbu Honda NSR SP 28 mm: Rp 500.000 |
CDI BRT Non-programmable dual band: Rp 500.000 |
Open filter racing: Rp 250.000 |
Busi Iridium: Rp 100.000 |
Knalpot bobok: Rp 350.000 |
Total: Rp 2.050.000 |
FM (021-9223-4086) |
Porting Polish + jasa: Rp 300.000 |
Koil aftermarket: Rp 150.000 |
CDI BRT Non-programmable dualband: Rp 500.000 |
Busi Denso: Rp 25.000 |
Setting karbu: Rp 50.000 |
Knalpot bobok: Rp 250.000 |
Total: Rp 1.275.000 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar